Dalam kitab Fadlilah al-Muharram wa Rajab wa Sya’ban karya KH Sholeh Darat Semarang dijelaskan bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan hari raya bagi para Malaikat. Ini sebagaimana Lailatul Qadar yang sama-sama sebagai hari raya bagi para Malaikat.

Kenapa hari raya Malaikat di malam hari? KH Sholeh Darat menjawab bahwa Malaikat itu tidak tidur maka hari rayanya malam hari, berbeda dengan manusia.

Guru Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) ini mengajak umat Islam agar beribadah sebanyak-banyaknya di malam hari. Ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa kita diminta untuk shalat malam Nisfu Sya’ban dan puasa di pagi harinya. Sebab Allah berjanji akan memberikan pengampunan bagi hambanya yang minta ampun di malam Nisfu Sya’ban.

Para sebagian ahli ulama, menurut KH Sholeh Darat mengajarkan membaca Surat Yasin tiga kali saat malam Nisfu Sya’ban.

Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah. Yasin kedua diniatkan untuk tolak bala’ dalam seumur hidup kita (jadi tepat juga minta do’a agar Corona hilang ketika membaca Yasin kedua). Dan Yasin ketiga diniati minta kekayaan dan kecukupan selama hidup.

Kemudian berdoa: “Ya Allah Ya Rabbi, dengan haq kebenaran Surat Yasin saya minta tiga hal tadi. Semoga Engkau kabulkan keinginan saya dengan kemuliaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” dibaca tujuh kali doa ini.

Doa-doa mulia ini akan dikabulkan oleh Allah sebagaimana penjelasan Malaikat Jibril: “Di malam Nisfu Sya’ban Allah akan membuka semua pintu langit”. Dan semua pintu-pintu langit dijaga oleh para Malaikat dengan bersujud, ruku’, berdoa, menangis dan lain-lain hingga meminta dikabulkan semua doa umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

By zai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *